Berita

Donor Darah : Wujud Cinta Kasih Sesama

by admin

Donor Darah : Wujud Cinta Kasih Sesama

oleh: A.Dadang K, S.Pd

Hadist Riwayat Abu Hurairah : “ Sesungguhnya Allah SWT akan menolong hambanya selama hamba itu menolong saudaranya “. Kegitan donor darah sangat sejalan dengan hadis riwayat Abu Hrairah karena pada dasarnya manusia itu adalah umat sosial yang hidup saling ketergantungan. Para siswa tunarungu yang bersekolah di Santi Rama selama ini terkadang memerlukan uluran dan bantuan dana agar pelaksanaan kegiatan belajar dan operasional sekolah dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Sebagai ungkapan “syukur” dan terimakasih mereka, pada hari Kamis, 01 Septembaer 2016 Santi Rama mengadakan kegiatan sosial berupa penyelenggara donor darah dan alhmdulillah hari itu telah terkumpul sebanyak 76 pendonor yang bersumber dari berbagai lapisan masyarakat teutama warga Santi Rama.Untitled-1

Asal partisipan dari pendonor, didominasi oleh pendonor yang berasal dari para orangtua murid. Untuk pendonor dari para siswa, umumnya berasal dari para siswa SMALB tunarungu Santi Rama yang telah memenuhi persyaratan umur.

Yang paling menarik adalah peran serta para alumni Santi Rama, mereka sangat peduli dengan kegiatan
sosial yang diselenggarakan oleh Santi Rama, mereka merasa ada ikatan batin dan emosi terhadap Santi Rama sehingga di sela-sela mereka bekerja masih sempat terbersit untuk datang dan mendonorkan darahnya.

Pendonor yang paling banyak berasal dari para orangtua murid dan terbanyak dari jenis kelamin perempuan, ini sangat beralasan mengingat gencarnya sosialisasi panitia dalam menjaring pendonor melalui para siswa dalam bentuk mengisi list. Daftar pendonor pada list kebanyakan diisi oleh para ibu dari para siswa karena sangat dimaklumi bahwa kegiatan berlangsung di hari kerja yang sebagian besar bapak dari siswa tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.
tabel
Mudah-mudahan penyelenggaraan donor darah mendatang bisa bercermin dari pengalaman tahun ini, bagaimana agar kegiatan tidak hanya didominasi oleh warga Santi Rama saja, tetapi jumlah partisipasi pendonor dari luar Santi Rama atau kalangan umum dapat terjaring, termasuk dari sekarang memperhatikan dan mensosialisasikan berbagai persyaratan donor darah terutama pendonor dari kalangan siswa SMALB Santi Rama, sehingga target pengumpulan darah dapat tercapai sesuai dengan harapan PMI dan kita semua.

KEIKUTSERTAAN GUDEP SANTI RAMA

DALAM JAMBORE NASIONAL 2016 DI CIBUBUR

tunas63_logo-jamnas-2016

“Mandiri, Berprestasi, dan Berkarakter“

           Jambore Nasional merupakan kegiatan kepramukaan yang diikuti oleh para anggota pramuka penggalang dari seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut berlangsung selama 9 hari dari tanggal 14 – 22 Agustus 2016 di Cibubur, Jakarta Timur, para peserta digembleng menjadi pramuka yang mandiri, berprestasi dan memiliki karakter kebangsaan yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan tema jambore kali ini.

           Jambore nasional tidak hanya diikuti oleh para pramuka penggalang biasa, tetapi juga diikuti oleh para pramuka luar biasa atau pramuka berkebutuhan khusus dari seluruh Indonesia, walaupun memiliki keterbatasan fisik maupun psikis tetapi mereka tetap mampu berbaur dengan pramuka pada umumnya.

1Untuk utusan atau kontingen pramuka luar biasa Kwartir Daerah Khusus Ibukota Jakarta  pada Jamnas tahun ini diwakili oleh para pramuka penggalang Kwartir Cabang Jakarta Selatan. Kwartir Cabang Jakarta Selatan mengirim 7 regu pramuka penggalang, terdiri dari 4 regu penggalang putra dan 3 regu penggalang putri. Setiap regu terdiri dari 7 anggota dan 2 pendamping/Pembina. Seluruh kecacatan/ketunaan (tunanetra, tunarungu, tunagrahita dan tunadaksa ) terwakili.

Total kontingen pramuka luar biasa penggalang dari Jakarta Selatan berjumlah 56 orang yang terdiri dari 42 orang penggalang dan 14 orang pendamping.

2          Dari 42 anak, 4 anak diantaranya dari Santi Rama ditambah 1 pendamping yakni Kak Danurwendo, guru Penjaskes di  SDLB Tunarungu Santi Rama sekaligus sebagai Pembina pramuka di gugus depan 06-007 Rama. 4 anggota pramuka penggalang itu adalah ananda Umar dan Fikri dari SDLB tunarungu Santi Rama dan ananda Yudha dan Aldi anggota penggalang dari SMPLB Tunarungu Santi Rama. Mereka bergabung dalam satu regu putra bersama 2 anak dan 1 pendamping dari SLB-B Sana Dharma, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

           Dengan keikutsertaan mereka di Jambore Nasional tahun 2016 ini, semoga mereka mendapat pengalaman hidup untuk menjadi anak yang mandiri, berprestasi dan memiliki karakter yang baik sesuai harapan guru, orangtua dan masyarakat pada umumnya.

 

large-rafi-ridwan-sirena-del-sur-6d91d004a2ed5eaaf89ddcb9d53dcbeb

Saya masih ingat, saat saya berusia 9 tahun, yang saya lakukan hanya pergi ke sekolah, bermain, mewarna, dan cita-cita yang saya miliki adalah menjadi seorang dokter. Tentu sebagian dari Anda juga memiliki cita-cita yang sama dan berpikir bahwa cita-cita itu dapat tercapai saat dewasa kelak. Tapi tidak bagi Rafi, yang sudah meraih cita-citanya di usia 9 tahun dengan menggelar fashion show untuk koleksi busana rancangannya sendiri. Sungguh luar biasa!
Meski demikian, cita-cita Rafi diraih tidak dengan cara yang mudah. Berbeda dengan anak-anak lainnya, Rafi tidak terlahir sempurna. Saat mengandung, sang ibu, Shinta Ayu Handayani terserang virus rubela yang akan berakibat buruk bagi janin yang dikandungnya. Namun, kedua orang tuanya tetap mempertahankan Rafi karena mereka yakin, bukan manusia yang menentukan kehidupan manusia lainnya.
Rafi pun lahir dalam kondisi tuna rungu yang membuat pertumbuhan Rafi terganggu. Namun selalu ada cara untuk membuat hidup Rafi lebih berwarna. Beruntungnya, ia tumbuh di dalam sebuah keluarga yang harmonis dan suportif.
Rafi kecil yang suka bertanya akan banyak hal, suatu hari bertanya tentang apa sesungguhnya suara itu. Ibunya sempat merasa bingung, sampai akhirnya ia menjawab bahwa suara itu sama seperti warna. Ada merah, hijau, dan warna lainnya. Tidak berhenti sampai di situ, Rafi yang lahir di Jakarta pada Juli 2002 ini tetap mendapatkan pendidikan yang tepat dari orang tuanya. Di usia 2 tahun, Rafi bersekolah di Santi Rama, sekolah untuk anak-anak tuna rungu. Di Santi Rama lah Rafi mulai menggambar. Menariknya, Rafi mengamati karakter Ariel dalam serial “Little Mermaid” yang pernah ia tonton di televisi. Ia lagi-lagi bertanya pada ibunya mengapa putri duyung itu tidak berpakaian seperti perempuan lainnya. Ibunya kembali bingung dan pada akhirnya ia meminta putranya untuk membuatkan pakaian yang bagus untuk karakter itu.
Berawal dari sebuah sketsa baju untuk Ariel itulah, bakat menggambar Rafi mulai tampak. Gambar yang dibuatnya sungguh berbeda dengan gambaran anak-anak seusianya. Dibuatnya sebuah sketsa rompi dan jaket untuk Ariel dan saat ia melihat Ariel di TV sebagai seorang manusia, ia juga membuatkan gaun untuk Ariel. Semua yang dibuatnya hanya sebatas sketsA dengan spidol warna yang ia miliki.
Hingga suatu saat, bocah yang gemar menghadiri fashion show dan membaca buku-buku fashion ini menuliskan 2 permintaan melalui surat untuk Tuhan. Dalam surat itu, ia menuliskan bahwa ia ingin bisa mendengar. Permintaan yang kedua yakni ia ingin membuat pagelaran busana miliknya di hari ulang tahunnya.
Tuhan serasa mendengar permintaan Rafi hingga pada saatnya, di ulang tahunnya yang ke-9 ia menggelar mini show nya dengan kolaborasi bersama desainer ternama Indonesia, Barli Asmara. 7 rancangan miliknya dipamerkan di acara tersebut dan sungguh sebuah pencapaian yang luar biasa dari seorang anak berusia 9 tahun.
Tidak berhenti di situ, seorang pengusaha dan pendiri LC Foundation, Lia Candrasari memberi tawaran pada ibu Rafi untuk mengembangkan bakat yang Rafi miliki. Lia mengenalkannya dengan Nonita Respati dari rumah mode Purana Batik dan Ariani Pradjasaputra dari Aarti untuk aksesori. Ketiganya menghasilkan kolaborasi kuat yang diberi nama PAR. Kolaborasi itu disuguhkan dalam sebuah salah satu perhelatan fashion terbesar di Indonesia, yakni Jakarta Fashion Week 2012 (JFW 2012).

rafi-week
Koleksi busana yang bertajuk “Echoes of Heritage” ini berisi 24 jajaran busana ready-to-wear yang fun dan casual. Tema ini dipilih sesuai visi dari LC Foundation selaku penggagas proyek kolaborasi dan pagelaran ini. Menggali potensi kebudayaan asli Indonesia dan berbagi untuk bangsa, menjadi misi dalam program besutan Lia Candrasari ini. Sketsa-sketsa goresan Rafi diwujudkan dengan menggunakan material batik karya para pengrajin di Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Madura, Rembang, dan berbagai kota penghasil batik lainnya.

rafi-ridwan
Kini, Rafi Abdurahman Ridwan beranjak remaja. Di usianya yang hampir 14 tahun, ia telah menorehkan banyak prestasi tidak hanya di dalam negeri tapi juga di mancanegara. Salah satu mimpi besar lainnya adalah berkontribusi dalam program American Next Top Model. Tuhan ternyata mendengar mimpi Rafi hingga pada tahun 2013, ia berhasil berkontribusi dalam program tersebut dan bekerja sama dengan Tyra Banks.

Tyra-Banks1
Disebut sebagai perancang termuda di dunia, Rafi adalah pemuda yang gigih dan tidak berhenti bermimpi. Pencapaiannya di tahun 2013 tersebut tidak membuatnya puas dan mimpi lainnya adalah menggelar fashion show di Amerika Serikat. Berbekal keyakinan yang kuat, di tahun 2015 yang lalu mimpi itu menjadi nyata. Rafi diundang oleh Mercedes Benz Fashion Week di Texas, Amerika Serikat untuk menampilkan hasil rancangannya. Selain itu, dalam kesempatan berbeda, Rafi menitipkan desain tenun ikat untuk Michelle Obama kepada staf Gedung Putih yang sedang berkunjung ke Jakarta beberapa waktu lalu.

Sumber : goodnewsfromindonesia.org

RAFI RIDWAN, RANCANG BUSANA AMERICA’S NEXT TOP MODEL HINGGA MICHELLE OBAMA

No Slide Found In Slider.

Magang Kerja Di DPD MPR-RI

by admin

Pak Dimyati yang merupakan guru tuna rungu di Santi Rama mengantar murid didik untuk mengikuti magang kerja selama 3 bulan di lingkungan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) MPR RI.

Alhamdulillah murid didik kami diterima dan disebarkan di beberapa kantor anggota DPD Perwakilan Provinsi. Mudah2an mereka mendapat pengetahuan dan pengalaman yg berharga sbg bekal masa depannya.

Terima kasih kpd Ibu GKR Hemas, Wakil Ketua DPD MPR RI serta Kepala Biro Administrasi DPD MPR RI yg berkenan menerima murid-murid didik kami untuk mengikuti magang kerja selama 3 bulan. Komitmen kami sebagai guru yang menyandang tunarungu adalah turut serta mencerdaskan anak didik yang menyandang tunarungu untuk meraih ilmu yg setinggi-tingginya dan dapat menjadi manusia yg berdayaguna dan berhasilguna bagi keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa. Anak2 didik kami menyatakan sgt senang di DPD MPR RI krn merasa dihargai dan dihormati serta mendapat perlakuan yang sama dgn yang lain.

Dan yang terpenting adalah mereka mendapat akses yg sesuai dgn hak2nya sbg insan yg memiliki kekurangan dan keterbatasan di bidang informasi dan komunikasi. Terima kasih

 

Daftar Siswa/i magang di DPD MPR-RI

daftar

Magang Kerja Di DPD MPR-RI

No Slide Found In Slider.