Peringatan Hari Kartini

by admin

21 April 2016 dengan Tema : Dengan Semangat KARTINI Aku Juga Bisa.

 

Juara Kategori Kelas 1 & 2 SDLB.

1. Dandy Kelas II A

2. Fira Kelas II B

3. Rasya Kelas II A

IMG-20160430-WA0001

 

Juara Kategori Kelas 3 & 4 SDLB.

1. Love Kelas 4A

2. Rafi Kelas 3A

3. Fajrul Kelas 3A

IMG-20160430-WA0002

 

Juara Kategori Kelas 5 & 6.

1. Zanette Kelas 6B

2. Anisa Kelas 6A

3. Rakha Kelas 6B

IMG-20160430-WA0003

 

Kategori SMPLB.

1. Aldi Kelas 7/2

2. Naura Kelas 7/1

3. Yudha Kelas 8/1

IMG-20160430-WA0004

 

Kategori SMALB.

1. Rizky Anisa Kelas 11/2

2. Melda Kelas 11/2

3. Wisnu Kelas 10/2

IMG-20160430-WA0005

Harus Bicara

by admin

Bicara itu indah sebagai sebuah anugerah yang patut disyukuri sepanjang hidup.Bicara pasti berpasangan dengan dengar.Bicara dan dengar adalah dua kegiatan yang adalah satu.orang yang bicara membutuhkan orang yang dengar, begitupun sebaliknya. Disisi kehidupan ada sejumlah sahabat kita yang kurang/tidak bisa bicara dan dengar secara baik. Sahabat kita penyandang tunarungu/wicara. Buat mereka hidup tetap indah dan patut disyukuri dengan penuh sukacita, sekalipun bisu dan tuli.

Sahabat kita yang bisu dan tuli tidak berarti mereka tidak bisa berkomunikasi. Mereka berkomunilkasi bahasa isyarat dan bicara/gerak bibir. Ini adalah dua alat komunikasi yang menjadi sarana yang akses buat penyandang tunarungu/wicara, harus bicara adalah hal baik dan ini membutuhkan dukungan besar dari orangtuaku.

Sejak kecil setelah orang tuaku menerima dan menyadari putera adalah penyandang tunarungu/wicara, maka sejak itu pula mereka mengharuskan saya bicara dan bicara. Orangtua serta adik-kakaknya berkomunikasi dengan saya menggunakan bicara/gerak bibir. Dukungan yang besar dari keluarga membuat saya semakin tumbuh rasa percaya dirinya untuk tidak pernah malu berbicara dengan orang di lingkungan sekitarnya.

Bernama saya yahni Rahmat Utomo Yekno menyelesaikan pendidikan dasar di SLB-B Santi Rama-Cipete, Jakarta Selatan dan lulus tahun 1982 (Alumni SR’82). Melihat perjalanan yang jauh dari rumahku (Klender-Jakarta Timur) ke SLB-B Santi Rama (Cipete-Jakarta Selatan) serta pertimbangan orangtua saya demi sebuah perkembangan yang lebih baik, maka memperjuangkan sekolah umum untuk saya. Tidak mudah tetapi inilah nilai perjuangan, berjuang melawan pandangan, sikap, dan perlakuan yang melulu masih keliru tentang siapa dan apa penyandang tunarungu/wicara. Tidak jauh dari rumahnya ada sekolah swasta SMP Swadaya Petang berani mengalami dengan memberikan kesempatan dan menerima saya sebagai salah satu siswanya. Dalam keterbatasan bicara dan mendengar, saya menyemangati diri untuk merasa aman dan nyaman di lingkungan sekolah terpadu bersama dengan teman-teman yang tidak bisu-tuli. Saya mempunyai seni bergaul yang baik, sehingga saya punya banyak teman. Saya murah hati kepada teman-temannya seperti saat membuat pekerjaan rumah, juga saat mempersiapkan diri menghadapi ulangan. Pengalaman contek-mencontek adalah kisah sendiri buat saya dan teman-temannya.

Saya lulus dari SMP Swadaya Petang pada tahun 1985. Pendidikannya pun dilanjutkan ke SMA Swadaya Pagi di bilangan Duren Sawit-Klender, Jakarta Timur dan lulus tahun 1989. Saya gagal melanjutkan swasta kuliah karena tidak sanggup biaya terlalu tingginya. Selepas pendidikan formal, saya yang bersemangat belajar dan terdorong untuk maju mengambil program pendidikan computer selama satu tahun di Lembaga Tiara Sejahtera daerah Bambu Apus,Jakarta Timur. Ini merupakan lembaga milik pemerintah di bawah koordinasi Departemen Tenaga Kerja. Pendidikan di Tiara Sejahtera-Bambu Apus terbuka untuk semua penyandang cacat campuran (tunanetra, tunarungu/wicara, tunagrahita, dan tunadaksa). Pendidikan yang diadakan berorientasi pada ketrampilan praktis siap pakai. Diantaranya ketrampilan menjahit, computer, salon, dll. Tahun 1990, saya menyelesaikan program computer. Merasa tertantang untuk semakin maju dan menjadi ahli computer, sekaligus bisa menjawab tuntutan pada kerja, maka saya mengikuti pendidikan computer akuntansi dasa satu selama 3 bulan dan dasar dua selama 3 bulan di PLK Negeri 14 Pondok Bambu-Jakarta Timur dan selesai pada tahun 1991.

Dengan kemauan dan kemampuan yang ada, saya penuh percaya diri mencari kesempatan kerja ke sana ke mari. Andalannya adalah lowongan kerja yang tertera di berbagai surat kabar. Banyak surat lamaran yang saya kirim dengan tidak mencantumkan kondisi dirinya yang menyandang tunarungu/wicara. Perjuangannya tidak mengecewakan, surat lamarannya dibalas. Saya dipanggil untuk test dan wawacara. Dengan modal keyakinan dan percaya serta keberanian pihak perusahaan yang berpijak pada pensepsi yang tepat, bahwa kesempatan kerja ini adalah hak semua orang tanpa terkecuali.Saya diterima bekerja sebagai karyawan pabrik kembang gula (jenis permen Relaxa, Espresso, Brizzy, Lovy, Wuzz, Yesco, dan Travella) di Bekasi Barat, tahun 1991 hingga sekarang.Saya bekerja dengan penuh dedikasi. Bersama teman kerjanya, saya bekerja pada bagian Staff Adm.Logistic.Pengalaman limabelas tahun, saya sudah bekerja pada beberapa bagian yang merupakan system rotasi kekaryawanan. Pertama masuk kerja, saya sebagai Staff Quaility Control. Sedang beberapa waktu menjabat sebagai Staff Adm.Produksi. Kemudian mengangkatkan jabatan sebagai Staff Akuntansi. Sebelum jabatan terakhir yang sekarang ini, saya menjabat sebagai Staff Adm.EDP.

Sebelum pamit mundur, saya mengungkapkan rencana hidupnya. Saya mencari jodoh dan gadis seiman. Saya bekerja  di suatu perusahaan swasta di Bekasi-Jawa Barat. Karena kesibukan di kantor, lupa satu hal terpenting dalam hidup. Ruang lingkup pergaulan saya terbatas, belum ada wanita yang berkenan hati. Saya perjaka Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan cina, shio Kambing, agama Katolik, lingkungan Paroki Santa Anna-Duren Sawit, Jakarta Timur. Karena pergaulan saya yang kurang meluas hanya terbatas pada keluarga, akibatnya saya sulit mendapat jodoh. Ada beberapa wanita yang coba mendekati saya tetpai beda suku dan agama maka orang tua saya tidak dapat menerimanya. Maka dari itu, saya mengharapkan kehadiran entah siapa yang bersedia mengisi hati saya dan siap jadi pendamping hidup saya. Tapi saya yang inginkan pendamping adalah gadis cacat tunarung atau boleh juga gadis non tunarungu dan bersedia ikut dengan keluarga saya dimana saja. Jika ada yang sesuai dengan harapan saya, diharapkan mengirim dulu data-data pribadinya  dan juga fotonya.

Saya ingin mengajak Anda dalam hidup baik suka maupun duka, lahir batin dan seumur hidup. Sifat saya sendiri yang memonjol adalah supel dan romantis.Anda boleh mengirim surat-surat buat saya dan Anda harap menulis biografi pribadi yang jelas.Alamat rumah kontrakan saya jl.Kp.Tanah 80 No.43 Rt.002/08 Pahlawan Revolusi-Klender,Jakarta Timur 13470 dan nanti tahun depan, akan pindah rumah baru di daerah Pondok Ungu-Bekasi, Jawa Barat (belum alamat rumah baru) atau lewat SMS No.Hp saya yahni 0815-9993580 dan juga kirim lewat E-mail saya yahni This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.”>rahmat_utomo2002@yahoo.com. Jangan bingung dan ragu karena saya bisa berkomunikasi dengan bicara/gerak bibir secara jelas. Semoga semangat kepercayaan dirimu menyala-nyala dan menyambar semua orang untuk menjadi sahabat tunarungu/wicara khususnya.dan penyandang cacat. Umumnya.

Ada misa Penca (Penyandang Cacat) jam 10.00 s/d 12.00 di tempat:

  1. Tiap Minggu ke 1 (Pertama) perbulan sekali, hari Minggu ada misa tunarungu/wicara di Gereja Gembala Baik-Jatinegara, Jakarta Timur.
  2. Tiap Minggu ke 4 (Empat) perbulan sekali, hari Sabtu ada misa Penca di Gereja Keluarga Kudus-Rawamngun, Jakarta Timur.
  3. Tiap Minggu ke 4 (Empat) perbulan sekali, hari minggu ada misa Penca di Tempat Aula Biro Laetitia-LDD  Lantai 3, Gereja Katedral-Pasar Baru, Jakarta Pusat.

     

JUARA LOMBA IT DI MANCA NEGARA

by admin

Santi Rama bangga luar biasa. Tiga siswa SMALB Santi Rama meraih juara III dalam Lomba IT di manca negara, di Busan Korea, resminya : “Global IT Challenge for Youth with Disabilities. Terima kasih Getha, San San, dan Ferdian, kalian telah mengharumkan nama bangsa dan keluarga besar Santi Rama. Ternyata keterbatasan tidak menghalangi tercapainya cita-cita yang diperebutkan anak dengar pada umumnya.

korea itt2 korea it